Mungkin ada yang pernah dengar tentang MBTI. Itu adalah pembagian kecenderungan berpikir manusia berdasarkan teori psikologi Carl Jung. Pembagian itu terdiri dari 16 karakteristik fungsi kognitif manusia apakah orang itu Ekstrovert atau Introvert, iNtuitif atau Sensing (Inderawi), Thinking atau Feeling, Judging atau Percieving.
MBTI singkatan dari Myers-Briggs Type Indicator. Merupakan metode untuk mengelompokan manusia berdasarkan bagaimana seseorang melihat dunia dan mengambil keputusan. Dicetuskan oleh Katharine Cook Briggs dan Isabelle Briggs Myers.
Berikut penjelasan mengenai tipe-tipenya.
Ekstrovert/Introvert
Ekstrovert adalah kepribadian yang outgoing, suka bergaul dan gak betah sendirian atau berdiam di dalam rumah. Biasanya mereka lebih memilih pengalaman keluar, melihat dunia, suka berpesta (karena bisa ketemu banyak orang dan mencari teman baru), dan tentu saja orang ekstrovert sudah pasti suka bergaul.
Introvert adalah kepribadian yang lebih tertutup, lebih memilih untuk berdiam di dalam rumah, karena itu biasanya orang-orang introvert sukanya baca buku, main game dan nonton tv. Tapi bukan berarti semua orang yang hobinya baca buku, main game, atau nonton tv itu introvert ... perbedaan paling signifikan antara Introvert dan Ekstrovert adalah cara mereka mendapatkan energi. Orang Introvert pasti merasa capek dan bete kalau disuruh ke pesta, terutama pesta yang banyak orang tak dikenal. Jangankan tak dikenal ... yang kenal aja belum tentu dia suka. Orang Introvert gak suka dengan situasi yang menempatkan dia di tengah orang-orang banyak. Gampangnya, cara paling ampuh untuk membuat seorang Ekstrovert jadi gila adalah mengurung dia dalam rumah selama sebulan penuh. Sedangkan cara paling ampuh untuk membuat orang Introvert gila adalah dengan menempatkan dia di tengah-tengah pusat perhatian.
Sarah Sechan memiliki sifat ekstrovert yang sangat kuat |
Dalam sebuah wawancara, Nadya Hutagalung mengaku sebagai seorang introvert |
Intuitif/Sensing
Biasanya bagian fungsi kognitif ini akan paling jelas terlihat di tempat kerja. Orang intuitif lebih suka mengetahui secara global, garis besarnya dan mengetahui tujuan, makna, dan untuk apa dia melakukan apa yang dia lakukan. Biasanya mereka gak suka detail karena hal itu terasa membatasi mereka. Cara berpikir orang Intuitif adalah abstrak, dan mereka sangat suka menggunakan metafora dalam berkomunikasi dan menjelaskan maksud mereka.
Sedangkan orang-orang Sensing (Inderawi) lebih suka sesuatu yang realistis, lebih percaya pada kelima indera. Makanya jangan heran kalau ada di antara orang-orang S ini yang gak percaya dengan sesuatu yang ga bisa dicapai oleh indera mereka (misalnya keberadaan hantu). Dalam bekerja mereka suka detail dan lebih suka untuk mengerjakan sesuai instruksi. Berhubung cara berpikir mereka yang realistis dan konkrit, mereka lebih percaya pada pengalaman daripada ide-ide belaka. Makanya kalau meyakinkan mereka, harus punya bukti yang nyata, kalau tidak mereka akan sulit untuk percaya.
Sekalipun tidak percaya hal-hal di luar inderawi(ciri khas sensing) seperti Tuhan, namun Einstein adalah seorang Intuitif |
Ahli mixed matrial art sekaligus aktor, Donnie Yen adalah contoh generik dari orang-orang Sensing |
Thinking/Feeling
Bukan berarti bahwa orang-orang Thinking pasti jago matematika, fisika dan kimia sedangkan orang-orang Feeling nangis terus atau pemarah. Thinking/Feeling yang dimaksudkan merujuk pada kecenderungan yang berhubungan dengan fungsi kognitif manusia. Apakah seseorang lebih mementingkan penyampaian langsung, jujur, apa adanya sekalipun kejam dan tidak berperasaan, atau dengan cara halus yang taktikal sehingga target termanipulasi dan bertindak sesuai dengan kehendak.
Orang-orang Thinking memiliki kecenderungan untuk mendengarkan otak daripada hati, dan sebaliknya orang-orang Feeling memiliki kecenderungan untuk mendengarkan hati daripada otak. Orang Thinking lebih peduli pada alasan-alasan yang masuk akal dan biasanya lebih bisa menerima kritik tanpa risiko tersinggung. Sedangkan orang-orang Feeling bisa memahami orang lain dan membujuk mereka melalui kharisma... mungkin seperti yang dilakukan oleh Bapak Presiden kita, Joko Widodo. Orang-orang Feeling selalu berhati-hati dalam memilih kata, mereka biasanya santun dan bertutur kata halus sehingga mudah memanipulasi lawan bicara. Sebaliknya, orang-orang Thinking ceplas-ceplos aja, yang penting dia tahu bahwa yang dia omongkan itu benar ... seperti Bapak Gubernur Jakarta yang terhormat, Basuki Tjahya Purnama.
Menilai dari ceplas-ceplosnya yang "tega", Deddy Corbuzier jelas-jelas seorang dengan kecenderungan Thinking yang tinggi |
Tipe Feeling bukan berarti tidak cerdas, mereka punya kemampuan sosial yang baik karena memahami perasaan orang lain |
Judging/Perceiving
Sampai tulisan ini diketik, saya masih penasaran kenapa menggunakan "Judging" ketimbang "Justify" dan "Perceiving" daripada "Flexible". Yang pasti dua hal ini adalah yang paling mudah untuk dilihat dari seseorang, karena bisa terlihat secara fisikal. Bila ingin melihat apakah seseorang adalah Judging atau Perceiving, cukup dengan melihat meja kerjanya atau kamarnya. Pada umumnya, 99% kamar Judging rapi dan terorganisir, tidak ada kertas-kertas berantakan, atau setidaknya terlihat teratur. Sedangkan 99% kamar Perceiving sangat berantakan. Paling parah, anda tidak akan bisa melangkah di lantai kamar orang Perceiving tanpa menginjak benda kecil tidak penting yang seharusnya tidak berada di sana.
Orang J adalah orang-orang rapi, teratur, terorganisir dan setia pada jadwal. Bukan berarti mereka menganggap dunia selalu berjalan teratur seperti air mengalir, mereka sadar bahwa sesuatu tak terduga masih ada, dan ini merupakan momok terbesar mereka. Maka dari itu orang-orang J akan selalu memperhitungkan hal ini sehingga mereka bisa mengantisipasi hal-hal tak terduga yang datang seperti bencana. Konon, apabila jadwal mereka kacau sedikit saja, mereka bisa jadi stres untuk jangka waktu yang cukup lama.
Berlawanan dengan orang-orang J yang sepertinya hidup setia pada rencana, orang-orang P adalah orang-orang spontan yang fleksibel dan adaptif. Mereka easy going dan oke untuk segala macam situasi. Komplikasinya, saking kompromi dengan apapun, mereka jadi tidak teratur dan berantakan. Bila perubahan mendadak di menit terakhir bisa membuat J stres dan frustrasi, orang-orang P malah menyukainya dan menganggapnya sebagai tantangan.
space kaum Judging |
space kaum Perceiving |
Demikianlah sekilas dari saya mengenai pembagian karakteristik MBTI. Bila anda kurang puas dengan penjelasan saya, anda boleh googling untuk informasi yang lebih lengkap dan detail. Bila ada kekurangan dalam tulisan ini, anda bebas untuk meralatnya di kolom komentar.
Bila anda tertarik untuk mengetahui apa karakteristik kognitif anda secara pembagian MBTI, anda bisa mengambil kuisnya di internet, atau boleh klik link dari saya ini untuk mengetahui kepribadian anda menurut MBTI.
No comments:
Post a Comment